Kamis, 05 Januari 2017

RESENSI BUKU: FUNGSI KOMUNIKASI DALAM DINAMIKA POLITIK DAN PEMBANGUNAN



RESENSI BUKU
FUNGSI KOMUNIKASI DALAM DINAMIKA POLITIK DAN PEMBANGUNAN


IDENTITAS BUKU
Judul Buku      : DINAMIKA KOMUNIKASI POLITIK DAN PEMBANGUNAN DI ERA DEMOKRASI: Sebuah Kumpulan Telaah Reflektif-Kritis
Penulis                          : Muchamad Yuliyanto
Penerbit                       : PT RajaGrafindo Persada
Cetakan                       : 1
Jumlah halaman           : xx + 193
Tahun Terbit                : 2014
Nomor Katalog          : 302.01
 
            Demokrasi sebagai sistem merupakan sebuah pranata yang menghormati hak setiap individu untuk turut serta dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan publik. Termasuk menyangkut kepentingan masyarakat Jawa Tengah untuk mendapatkan gubernur selaku pejabat publik yang harus dipilih melalui proses politik yang dikenal dengan demokrasi elektoral.
            Pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Tengah pada tahun 2013 silam memang terasa jauh lebih sepi jika dibandingkan dengan perhelatan yang sama 5 tahun lalu. Dinamika ini tidak lepas dari peran aktor, pesan politik, respon khalayak, dan tentu komunikasi politik sebagai instrumen utama di dalamnya. Hal demikian sejalan dengan konsepsi komunikasi politik menurut Daniel S.Bell (dlm Arifin, 2003:28) yakni sebuah pembicaraan tentang kepentingan politik meliputi: kekuasaan, pembicaraan pengaruh, dan otoritas atau kewenangan. Adapun isi pesan di dalamnya menurut Dan Nimmo (1999) tidak lain pembicaraan yang sarat kepentingan dan konflik; diawali dari perbedaan kepentingan dan cita-cita politik para pelakunya.
            Buku dengan judul Dinamika Komunikasi Politik dan Pembangunan di Era Demokrasi ini membagi kajian isinya menjadi tiga bagian, yaitu dinamika komunikasi politik, dinamika praktik politik dan dinamika komunikasi pembangunan, yang dikaitkan dengan fenomena yang terjadi di Indonesia, khusunya di Jawa Tengah.
            Pilgub Jawa Tengah telah digelar pada 26 Mei 2013 lalu. Banyak fenomena menarik di dalam perhelatan politik lima tahunan tersebut. Persoalan dalam Pilgub tersebut bisa direfleksikan secara kritis yang meliputi dinamika komunikasi politik, koalisi parpol pengusung dan beragam dinamika pengelolaan mesin pemenangan dari partai pengusung maupun elemen sosial yang kesemuanya tergantung pada kemahiran komunikasi politik dari pasangan calon.  Hasil Pilgub sudah diketahui (KPU Jateng; Mei 2013) bahwa pemenang adalah pasangan nomor urut 3 yakni Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko (GAGAH) dengan perolehan 48,25%, kemudian pasangan incumbent Bibit Waluyo-Sudijono Sastroadmojo (BISSA) yang sebelumnya dinominasikan bakal menang ternyata hanya memperoleh suara 30.59% dan terakhir pasangan nomor urut 1 yakni Hadi Prabowo-Don Murdono (HP-DON) dengan perolehan 21,16%.
            Dalam perhelatan tersebut, terjadi pula berbagai macam dinamika politik. Dinamika yang dimaksud merupakan dinamika Pilgub Jawa Tengah dan koalisi Partai politik (Parpol)  dalam frame komunikasi politik yang kemudian menunjukkan beberapa fenomena politik yang layak dijadikan pertimbangan dalam mendiskursuskan demokrasi dalam frame komunikasi politik maupun manajemen politik di antara ketiga pasangan calon gubernur.
            Komunikasi memiliki peran yang penting dalam setiap hal yang berhubungan dengan aktivitas politik, karena komunikasi merupakan sebuah media yang digunakan untuk menjalankan aktivitas politik tersebut. Dalam praktik penyelenggaraannya, komunikasi politik dapat diimplementasikan dalam bentuk evaluasi Otonomi daerah (Otda) dalam perspektif komunikasi, grapevine (desas-desus, isu dan rumor) dalam proses politik selama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), demokrasi, dan komunikasi politik yang terjadi dalam suatu Pilkada, kampanye konvensional, manajemen konflik dalam Pilkada, komunikasi politik Coolingdown, dan evaluasi efektivitas suatu kampanye terbuka.
            Dalam penyelenggaraannya, praktik politik memiliki berbagai aspek yang menarik, yang dapat ditelaah dengan refleksi kritis seperti: sisi lain Golongan putih (Golput) dalam Pemilu yang dapat digolongkan menjadi dua kelompok (Golput teknis dan Golput politis), format pengawasan suatu Pilkada, politik pencitraan, evaluasi hasil perjuangan politik perempuan, alasan kenapa banyak incumbent yang kalah dalam suatu Pilkada, peran perempuan dalam politik menurut perspektik kaum laki-laki, serta Pilkada dalam bingkai pragmatisme-transaksional.
            Komunikasi tidak hanya memiliki pengaruh dalam penyelenggaraan kegiatan politik saja, namun komunikasi juga memiliki pengaruh dalam dnamika pembangunan yang terjadi dalam negeri ini. Komunikasi dalam hal ini dapat dikaitkan dengan menajemen konflik yang terjadi di tengah perubahan masyarakat, seperti konflik yang terjadi antara warga Pati dengan PT. Semen Gresik yang disebabkan oleh gagalnya komunikasi pembangunan antara pihak terkait yang terlibat dalam proyek pembangunan pabrik semen tersebut. Selain itu, dinamika komunikasi pembangunan yang terjadi dalam masyarakat juga meliputi aspek lain, seperti: urgensi Lembaga Komunikasi Masyarakat (LKM) dalam masyarakat komunikatif, urgensi audit komunikasi lembaga pemerintah, strategi mengkomunikasikan tol Semarang-Solo, juga peran tokoh-tokoh tertentu, misalnya tokoh agama dalam penyelesaian suatu konflik sosial.
            Komunikasi politik dan pembangunan dalam ilmu komunikasi sesungguhnya merupakan applied science yang berarti sebagai ilmu dikenal sarat teori, konsep, dan strategi yang dapat dipraktikan dalam kehidupan politik  untuk skala luas bahkan menjadi salah satu tonggak bagi tumbuh kembang demokrasi di suatu negara. Komunikasi pembangunan juga memegang peran yang penting yang berfungsi menjembatani jarak antara misi pembangunan dengan agenda kepentingan rakyat terhadap pelaksanaan pembangunan itu sendiri.
            Buku berjudul “DINAMIKA KOMUNIKASI POLITIK DAN PEMBANGUNAN DI ERA DEMOKRASI” ini dalam pembahasannya terdapat beberapa istilah yang tidak diikuti dengan penjelasan mengenai definisinya, sehingga apabila orang awam atau orang yang tidak terlalu menguasi bidang komunikasi politik dan pembangunan membaca buku ini, maka akan mengalami kesulitan untuk menafsirkan maksud penulis dalam buku tersebut. Buku ini memiliki cover dan kualitas kertas yang cukup bagus. Selain itu, buku yang memaparkan tentang dinamika komunikasi politik dan pembangunan ini juga menarik untuk dipelajari karena membahas fenomena yang terjadi dalam masyarakat yang dilengkapi oleh telaah reflektif-kritis sehingga buku ini dapat dikategorikan sebagai buku yang layak untuk dibaca karena mengandung isi yang bagus serta tidak membosankan.

DAFTAR PUSTAKA
Yulianto, Muchamad. 2014. Dinamika Komunikasi Politik dan Pembangunan di Era Demokrasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
sumber gambar: rajagrafindoonline.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar